Batushka: Dari Konflik Internal, Hingga Munculnya Band Parodi

Batushka  (БАТЮШКА) merupakan salah satu band Black Metal yang cukup berpengaruh dalam industri musik Black Metal itu sendiri. Band yang dibentuk dan dipelopori oleh Krzyzstof Derph” Drabikowsi (Христофор) pada drum, bass, dan gitar, beserta Bart” Krysiuk  (Варфоломей)  pada vokal. Batushka dibentuk pada tahun 2015 di kota Białystok, Polandia. Mereka cukup sukses dengan debut albumnya yang bertajuk “Litourgiya.” Album ini berisikan 8 track dengan suasana yang mencekam, berlatar belakang Gereja Orthodox Rusia. Tidak hanya album Litourgiya saja, setidaknya Batushka telah merilis: 3 full album, 1 live album, 2 EP dan 1 album kompilasi yang baru saja dirilis pada tanggal 21 Februari, yang berisikan 2 album EP dan 1 lagu barunya dengan judul “Maria.”


Tentunya mayoritas dari fans Black Metal” Indonesia sendiri bisa dibilang cukup mengenal Batushka, sehingga saya tidak perlu memperkenalkannya lebih jauh.

Jika kita menilik Batushka dalam perjalanannya, terdapat suatu konflik yang menarik untuk dibahas, yakni: konflik dibalik Batushka sendiri yang akan saya bahas dalam artikel kali ini. Konflik ini merupakan tingkatan paling krusial yang membuat Batushka terpecah menjadi 2. Sehingga fans dari Batushka menjuluki Batushka yang digawangi oleh Derph sebagai “Batrueshka” (versi asli dari Batushka) dan Batushka versi Bart yang dijuluki sebagai “Faketushka” (Batushka palsu), serta kemunculan “Batyushka” yang mengklaim bahwa mereka jauh lebih dulu memakai nama dari Batushka. Selain dari itu, hadir pula berbagai project musik lintas genre yang memparodikan nama dari Batushka.

Latar Belakang Konflik  

Batushka sejatinya merupakan band yang dibentuk oleh Derph Drabikowsi. Dalam laman YouTube Official dari Batushka, Drabikowski, membuat klarifikasi tentang hal yang terjadi dengan dirinya dan Krysiuk (vokalis). Drabikowski mengungkapkan jika dia membentuk Batushka pada musim semi di tahun 2015. Lebih lanjut lagi dia menjelaskan, bahwa dia adalah ‘author’ dari Batushka: dia menulis melodi, mencetuskan nama “Batushka”, membuat album cover, bahkan merekam seluruh materi dari album Litourgiya di studio pribadi miliknya. Sebelum Drabikowski menyelesaikan bagian akhir dari album Litourgiya, ia mengundang Krysiuk untuk mengisi bagian vokal dan turut serta mengundang Marcin "Beny" Bielemiukturut untuk merekam ulang bagian drum di bawah arahan Drabikowski. Drabikowski ingin merahasiakan identitas para personil dikarenakan dia ingin para fans untuk fokus terhadap pengalaman mendengarkan Batushka.

Album Litourgiya dirilis oleh label Krysiuk dan menjadi album yang cukup sukses. Tawaran dari berbagai belahan dunia untuk menampilkan Batushka secara langsung pun turut berdatangan. Drabikowski bersama bantuan dari teman-temannya sampai pada kesesepakatan untuk membawa Batushka melakukan konser secara langsung ke berbagai penjuru dunia.

Selama 2 tahun terakhir Drabikowski sudah menulis dan merekam materi untuk album ke-2 (Panihida/Панихида), namun, Krisyuk mendesak Drabikowski untuk segera merilis album ke-2 dari Batushka. Namun, Drabikowski, sendiri belum puas dengan materi untuk album ke-2 Batushka, sehingga Krysiuk memutuskan untuk berpisah dengan Batushka. Pada tanggal 26 mei 2019, Drabikowski, meluncurkan album ke-2 Batushka dengan tajuk Panihida/Панихида.

Kemunculan Batushka Versi Krysiuk

Jum'at, 21 Desember 2018, Drabikowski mengetahui bahwa Krysiuk menyewa orang untuk memproduksi album ke-2 Batushka di belakang Drabikowski. Krysiuk juga mempatenkan nama Batushka di bawah nama Krysiuk. Sebelum Drabikowski sempat melakukan sesuatu, Krysiuk memutus seluruh akses Drabikowski ke platform social media hingga website Batushka dan menutupi seluruh situasi terhadap media tentang konflik yang terjadi dalam tubuh Batushka. Sebagai tanggapan, Drabikowski, juga melakukan tindakan hukum dan telah disarankan oleh pengacaranya untuk tidak melakukan apa-apa lagi. 

Seluruh gambar yang terdapat dari laman social media dan website dari Batushka adalah Krysiuk dan orang-orang dibalik Batuhska versi Krysiuk. Seluruh festival yang terdapat nama Batushka, adalah Batushka versi Krysiuk. Padah tanggal 12 Juli 2019, Batushka versi Krysiuk juga mengeluarkan album ke-2 dengan tajuk Господи/Hospodi. Album Hospodi juga banyak mengundang tanggapan dari berbagai pihak. Banyak di antaranya yang memuji bahwa produski album ini sangat baik. Namun, tidak sedikit pula yang mencibir Krysiuk karena telah mencuri Batushka dari Drabikowski, sehingga para fans dari Batushka yang asli memberi julukan band ini dengan nama “Faketushka.” Ada pun dari kalangan fans Batushka versi Drabikowski yang telah meluncurkan album Panihida terlebih dahulu, menjulukinya sebagai “Batrueshka.”

Diskogragi Batushka versi Drabikowski (Batrueshka): 

  1. Litourgiya (Литоургия), 
  2. Panihida (Панихида).

Diskografi Batushka versi Krysiuk (Faketushka):

  1. Hospodi (Metal Blade Records, 2019),
  2. Raskol (EP, Witching Hour Productions, 2020),
  3. Czernaya Liturgiya/Black Liturgy (Live Album, Witching Hour Productions, 2020),
  4. Carju Niebiesnyj (EP, Witching Hour Productions, 2021),
  5. MАРИЯ/MARIA (Witching Hour Productions, 2022).

Klaim Batyushka 

Batyushka mungkin salah satu band yang jarang dikenal oleh khalayak ramai. Namun, secara mengejutkan, Batyushka justru mengklaim bahwa mereka jauh lebih dulu berdiri dengan nama Batyushka” sejak demo pertama mereka keluar pada tahun 2005. Setidaknya, 14 album studio dan 3 EP cukup membuktikan eksistensi mereka. Baik itu genre, nama, sampai cover album yang begitu mirip dengan Batushka” pun cukup membuat berbagai kalangan heboh dengan kasus ini di tahun 2019.

Melalui laman Bandcamp mereka, Batyushka meng-klaim:

Ini adalah halaman dari band Metal Ortodoks Rusia Batyushka. Kami tidak terkait dengan band poser Polandia dengan nama yang mirip Batushka. Sebaliknya, nama kami diterjemahkan dengan benar ke dalam alfabet Latin “Batyushka.” Nama ini telah ada sejak 2005, ketika demo pertama kami direkam. Kami adalah sekelompok pendeta Kristen Ortodoks yang menciptakan Musik di waktu luang dan membawa firman Tuhan di komunitas musik Metal/Rock. Kami dengan keras memposisikan diri kami melawan satanisme dan ejekan agama Ortodoks kami dalam bentuk apa pun!

Bagimana pun juga, pandangan saya terhadap Batyushka cukup baik. Lagu-lagu mereka dengan tema Black Metal Orthodox, begitu mudah untuk dinikmati fans Batushka seperti saya. Walau pun tidak semua album mereka menampilkan vokal, instrument mereka cukup luwes untuk didengarkan. 

Sederet Band Parodi

Klaim dari Batyushka menurut saya hanyalah ‘numpang tenar’, dari adanya konflik di tubuh Batushka. Akan tetapi, terlepas dari itu, sebagai fans, saya hanya mendengarkan lagu mereka tanpa perlu ambil pusing dengan adanya drama. 

Sederet band yang menggunakan nama yang hampir mirip dengan Batushka pun banyak bermunculan, dengan genre yang berbeda, namun dengan cover album yang terbilang masih satu benang merah dengan cover album dari Batushka.

Band-band tersebut meliputi: Papushka (Post-Orthodox Black Metal), БАТЮШКА (Black Metal/Doom), Bashutpska (Raw Black Metal), Gabbatushka (Raw Black Metal/Parodi), VVatushka (Mocking/Parody), Wartushka (Black Metal/Raw), Beatyushka (Beat Hip-Hop), dan tentunya puluhan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Kemunculan band-band parodi di atas cukup membuat saya terhibur, dengan karya-karya mereka yang kebanyakan bisa diterima oleh telinga saya. Terlepas dari konflik di tubuh Batushka, saya tetap menikmati karya dari dua Batushka, dan, saya tidak sabar menantikan kejutan album dari Batushka versi Drabikowski (Ba true” shka).

Penulis: Febrian Ariady

Editor: Muhammad Rafi Akbar

 

 

Komentar